Tak ada Kitab/Buku di Bumi ini yang memiliki pengaruh yang sangat luar biasa di semua bidang kehidupan, politik, Sejarah, senirupa, sastra, music dan bahkan keseluruhan kebudayaan dan peradaban dunia dipengaruhi Alkitab, bermula dari dunia Timur dahulu kala dan di abad modern dunia Barat
Alkitab bergema dalam berbagai aspek budaya mayoritas skrg yakni budaya barat, termasuk sastra, musik, hiburan, dan politik. Alkitab terasa di mana-mana, bahkan di tempat yang di mana Alkitab tidak terlalu dihormati. Bahkan kita tahu sekarang Alkitab banyak dibicarakan dan mengisi dunia socmed hampir di mana-mana
Nah makanya Alkitab juga bisa dikatakan buku yang kontroversial di muka bumi ini, kita dengar banyak berita di dunia barat sana di mana dulu Alkitab memenuhi kehidupan mereka sekarang banyak sekali petisi2 yg menuntut supaya pemerintah melarang Alktab di sekolah-sekolah.
Disisi dunia lain banyak negara-negara yang melabeli Alkitab sebagai buku terlarang dan tidak boleh masuk ke negara mereka, apalagi dibaca.
Selain itu ada banyak informasi-informasi di socmed yang soal Alkitab ini, beragam dari berbagia pihak, evidently ada banyak yang tidak ingin pesan dalam Alkitab dikenal dan disebarluaskan
Di belahan dunia lainnya, Alkitab adalah literature subersif nan berbahaya, sebuah daya yang mengancam status quo, dan banyak orang yg sedang membicarakannya, hal ini membuat orang-orang semakin terdorong dan penasaran untuk terus membacanya dan membacanya dan membacanya, dan bahkan membaca dengan maksud yang ingin mencari celah kesalahan Alkitab
Maka selalu ingat, membaca Alkitab adalah satu hal, hal lainnya adalah memahaminya, kemudian hak berikutnya adalah menggunakannya atau menerapkannya secara bertanggung jawab
Pertama harus jujur bahwa ALkitab adalah kitab yang susah dipahami, bukan karana buku ini penuh tekai-teki atau misteri, magis atau hal lainnya. Tetapi karena satu lain hal Alkitab memuat Sejarah yang sangat jauh dari diri kita sekarang. Sejatinya Alkita ditulis utk para pembaca di masa purba dulu dalam konteks tertentu, dan tidak ditulis ditujukan untuk kita.
Jika kita ingin memahami Alkitab, apa maknanya bagi pembaca aslinya dan apa artinya bagi kita saat ini, maka kita harus melintasi jurang sejarah dan belajar menafsirkan budaya kuno, menyelaminya dan mengenalya seperti halnya budaya kita sendiri. Memahami Alkitab memang bermanfaat, namun memerlukan kerja - kerja keras dalam mempelajarinya
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu tahu tentang Alkitab ini, sebelum kita membaca, mempelajarinya dan mendalaminya untuk kita aplikasikan.
1. Asal usul Alkitab, Alkitab yang kita pegang, entah di apps atau cetakan, lahir dari proses yang sangat panjang, komposisi kitab dan susunannya, atau kanonnya, proses menyalinnya, proses menterjemahkannya kalau kita hitung kira-kira ada 3000 tahun atau lebih. Alkitab punya biographinya sendiri, kisahnya sendiri, jadi kita perlu tahu sejarahnya dari gulungan kuno sampai ke apps ini, ketahuilah bukan Konstantine yang menciptakan atau membuat Alkitab. Agak jarang gereja membahas hal ini.
2. Memahami 2 Timotius 3:16 Kata “diilhamkan” dalam surat Paulus pada Timotius ini, kita perlu tahu apa yang Paulus maksudjkan dengan ilham ini, bahwa Alkitab adalah buku yang diberikan oleh Tuhan dan ditulis dengan tangan manusia. Bagaimana Firman Tuhan hadir dalam bahasa manusia. Bagaimana TUHAN menanamkan, mengalirkan, atau mengilhami kata-kata yang berasal dariNya kepada manusia yang menjadi penulisnya. Ilham atau inspirasi bukanlah pendiktean. Ilham atau inspirasi dalam terjemahan bahasa Inggrisnya adalah tentang bagaimana Roh Kudus memberikan petunjuk secara konsep, secara umum, ide yang besar, menstimulasi pikiran manusia sehingga otak memformulasikan ide menjadi kata dan tersusun menjadi kalimat sehingga sang penulis melalui lewat pengalaman, Pendidikan, emosi dan segala aspek hidupnya menuliskan kata demi kata menjadi kalimat yang selaras dan konsisten dengan maksud TUHAN. Dan inspirasi ini tak terbatas pada penulisan saja, tetapu juga ketika dibaca dan diterima dan dipahami, kemudiam ditulis dan ditransferkan hingga sekarang.
3. Otoritas Alkitab, sering kita dengar, tidak alkitabiah ini, tidak biblical ini dlsb. Dengan berkata bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang diilhamkan oleh Roh Kudus, maka konsekwensinya adalah bahwa yang dicatat adalah benar dan sesuai dengan penjelasan dari Alkitab itu sendiri, Pertannyaanya bagaimana segala Kebenaran Firman Tuhan ini bekerja dalam kehidupan kita sehari-hari? Seluruh teksnya kita lakukan? Atau apakah kita memilih bagian yang kita suka seperti kita milih makanan atau lauk di warteg?
4. Latar Belakang. Penting bagi umat Kristen untuk memahami "latar belakang" Alkitab dan bagaimana menafsirkan teks purba ini. Ya, Firman Tuhan dalam banyak hal tidak lekang oleh waktu: Firman Tuhan berbicara kepada orang-orang dari segala zaman; melampaui budaya, bahasa, dan bangsa. Tuhan menyambut semua orang dengan pesan cinta di dalam Yesus Kristus. Namun, pada saat yang sama kita harus ingat bahwa sebelum Alkitab kita baca sebagai Firman Tuhan bagi kita, Teks Alkitab adalah Firman Tuhan bagi orang lain, Firman yang ditujukan kepada orang lain: Alkitab adalah Firman Tuhan kepada orang-orang Ibrani di Kanaan, kepada orang-orang buangan dari Yudea di Babel, kepada orang-orang Kristen di daerah kumuh pinggiran Roma, dan kepada gereja-gereja yang teraniaya di Asia Kecil. Sering kita tergoda untuk berpikir bahwa Alkitab adalah tentang kita, tentang zaman kita, dan digenapi untuk segala keadaan kita. Namun meskipun Alkitab selalu relevan bagi kita, jika kita benar-benar ingin memahami Alkitab, maka kita harus menghormati latar belakang sejarah asli di mana kitab-kitab dalam Alkitab ditulis. mengetahui sedikit tentang latar belakang sejarah, baik untuk kitab Yesaya, Yeremia, atau surat Paulus kepada jemaat di Efesus, Filipi, dan tempat lainnya akan memberi kita beberapa petunjuk terbaik tentang bagaimana menafsirkannya di masa sekarang. Jadi kita harus mempelajari pentingnya latar belakang sejarah teks tersebut ditulis. Setelah tahu latar seperti ini, kita juga perlu pengenalan dasar tentang dasar-dasar hermeneutika. Belajar bagaimana membacanya menerapkan teks yang kita baca sangat memerlukan ilmu hermeneutika, apalagi bagi yang mengajarkan Alkitab.
5. Mengulang lagi, yang harus benar-benar tahu dan dipahami adalah tujuan utama Kitab Suci ini ada bagi kita – yaitu mengenal Tuhan, memperdalam iman kita, meningkatkan cinta kepada Tuhan dan cinta terhadap sesama, dan membawa kita bersandar pada harapan bahwa Tuhan ada bagi kita di dalam Yesus Kristus. Alkitab memperlengkapi kita untuk mengenal Allah lebih baik, memupuk iman kepada Allah dan Putra-Nya, membangun kapasitas kasih kita, dan menghibur kita dengan harapan yang kita miliki dalam Injil Yesus Kristus. Alkitab tentu saja mempunyai berbagai macam fungsi, kegunaan, penerapan, dan berkat, namun yang paling utama di antaranya adalah pengetahuan, iman, kasih, dan harapan. Ketika kita mendapatkan semuanya itu, maka kita telah selangkah maju memahami Alkitab
6. Hubungan Yesus Kristus dengan Alkitab, kita perlu memahami hubungan ini. Kristus adalah pusat iman kita dan pusat dari kesaksian Alkitab. Maka tidak mengherankan ketika kita membaca Alkitab akan selalu melihat Yesus dimana-mana, sebab Yesus adalah pusat dan tujuan dari seluruh teks ini. Inilah yamg kita percayai sebagai umat Kristen.
Itulah tentang Alkitab dan hal-hal dasar yang semestinya semua orang Kristen tahu. Bila sempat akan saya tulis di sini satu persatu, namun bila teman-teman ingin tahu lebih lanjut dan segera teman-teman bisa baca buku “Seven things I Wish Christian Knew about the Bible” dari Michael f Bird.
Bacaan lebih lanjut:
Fee, Gordon D., and Douglas K.Stuart. How to Read the Bible for All Its Worth. Grand
Rapids: Zondervan, 2014